Pernyataan ini disampaikan langsung oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasi aktif dalam proses hukum yang sedang berlangsung.
Hari ini, Senin (20/01/2025), sejumlah warga memenuhi panggilan Inspektorat Irban 2 untuk memberikan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Keterangan (BAPK).
Koordinator warga, Nendi, menegaskan bahwa masyarakat berharap proses hukum ini dapat berlanjut hingga penetapan tersangka terhadap Kepala Desa Sumbersari atas dugaan penyalahgunaan Dana Desa dari tahun 2019 hingga 2023.
"Kami sebagai warga sangat berharap agar laporan ini segera ditindaklanjuti hingga menetapkan tersangka atas dugaan Perbuatan Melawan Hukum yang merugikan keuangan negara," ujar Nendi.
Dukungan juga datang dari Koordinator AMPUH INDONESIA, Saipul Wahyudin, yang menilai bahwa bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) cukup kuat untuk mengungkap dugaan korupsi tersebut.
"Sumber-sumber keterangan dari beberapa saksi telah memperjelas laporan masyarakat, sehingga pihak Kejaksaan dan Inspektorat dapat segera mengambil langkah tegas," kata Saipul.
Senada dengan itu, Wakil Koordinator AMPUH INDONESIA, Ramzi, menyatakan bahwa dalam 10 hari ke depan setelah pelimpahan surat dari Kejaksaan Negeri Bekasi ke Inspektorat, unsur-unsur dugaan korupsi akan semakin terpenuhi, membuka jalan bagi penetapan Kepala Desa Sumbersari sebagai tersangka.
Masyarakat berharap agar Kejari dan Inspektorat Kabupaten Bekasi terus mengawal kasus ini hingga tuntas demi keadilan dan transparansi dalam pengelolaan Dana Desa.
(* R Hidayat)
Social Header