Breaking News

Pagi Ditertibkan, Malam Beroperasi . FPMB: Mafia Tambang " Lempar Kotoran " Ke Wajah Kapolres Madina


Lapadnews.com, Panyabungan-- Kapolres Madina AKBP Arie Paloh didesak untuk segera melakukan tindakan tegas dengan  menangkap para mafia tambang illegal yang dinilai terus menantang dan melecehkan institusi penegak hukum Polri.

"Kapolres terkesan lamban dan hanya "gertak sambal" serta dinilai tak bernyali menghadapi para mafia tambang illegal. Lucu rasanya, Jum'at pagi (17/8) ditertibkan oleh Polri, tapi malamnya mafia PETI udah beroperasi lagi. Hal ini pelecehan luar biasa kepada institusi Polri, para mafia tambang tsb merasa 'kebal hukum" dan makin menantang  Polri selaku institusi penegak hukum" tegas Presidium Forum Pemuda Mahasiswa Bersatu (FPMB) 

Khairil Amri menyikapi viralnya pemberitaan media terkait aktivitas PETI yang kian marak di Madina, khususnya di wilayah Kotanopan.


Khairil Amri yang juga Ketua DPD KNPI Madina menyatakan, pada aksi damai FPMB di Mapolres Madina (jumat siang, 17/1) mereka telah mengultimatum Kapolres Madina untuk segera menangkap para bos tambang illegal yang dinilai telah melakukan pelanggaran hukum, merusak ekosistem dan lingkungan. 

"Kita menagih janji Kapolres Madina yang menyatakan mulai hari ini (Jumat) tak akan ada PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) di Madina. Bahkan beliau mengatakan "potong kuping" bila menemukan PETI lagi. Tapi fakta membuktikan, hanya berselang beberapa jam ditertibkan oleh Polres, para mafia tambang kembali beroperasi di dekat lokasi penertiban Polres tsb" tegasnya.

Khairil Amri  yang saat itu didampingi para Ketua Ormawa/OKP yakni  Ketua Sapma PP Sarkawi, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cab Madina Sanjaya, Ketua DPC GMNI Rajab Husein, Ketua PC SEMMI  Adek Sahputra, Ketua DPP IMMAN Adi Lubis, Ketua GEJAM Awaluddin Lubis, menyebutkan, para mafia tambang illegal tsb ibarat telah "melempar kotoran" ke wajah Kapolres Madina. Namun tetap tak bergeming dan tak bernyali.  

"Ketidaktegasan Kapolres, wajar saja melahirkan asumsi publik bahwa Kapolres dinilai lemah dan tak berani dihadapan para mafia tambang atau kemungkinan menerima upeti " sebut mereka.

Disebutkan, pada aksi bersama FPMB di Mapolres, mereka juga telah melaporkan daftar nama yang diduga kuat sebagai bos tambang illegal di wilayah Kotanopan seperti Pawang, Ginda, Akbar, Irhan, Harahap, Bram dkk. Untuk nama mafia tambang illegal di wilayah Batang Natal diduga bernama Nasir, Bol, Safril, Provost India dkk.

"Kalau Kapolres Madina serius dan memiliki iktikad untuk penegakan supremasi hukum, kita hakkul yakin para mafia tambang tsb bisa ditangkap untuk dimintai pertanggungjawaban secara yg hukum. Sangat mustahil rasanya, sedemikian maraknya PETI tapi tak ada satupun pengusaha tambang yang ditangkap. Kita sangat meragukan keberanian Kapolres melakukan hal itu" tegas mereka.

Mereka menilai penertiban yang dilakukan oleh Kapolres Madina bersama unsur Forkopimda pada Jumat pagi (17/1) hanyalah sekadar 'pencitraan dan gimmick semata", serta tak memberikan efek jera dan konsekwensi hukum dalam bentuk apapun. 

"Bahkan kita  menganalisis, operasi penertiban yang dilakukan Kapolres Madina hanya dianggap "angin lalu" dan sekadar "lelucon" oleh para mafia tambang. Hal ini dibuktikan tak sampai 24 jam setelah penertiban, para mafia tambang sudah beraksi kembali dan telah viral di berbagai pemberitaan" tegas mereka.

Disebutkan, bahwa FPMB akan terus mengkritisi kinerja kepolisian dalam penindakan hukum terkait PETI dan akan terus menagih janji Kapolres Madina yang disampaikan saat menerima aksi demo kemaren. 

"Kita akan terus solid menyuarakan penolakan terhadap aktivitas illegal PETI dan menagih komitmen Kapolres Madina" tegas mereka.

Saat ini, mereka mengaku masih intens menelaah video rekaman jawaban Kapolres Madina saat menerima aksi FPMB kemaren dan melakukan rapat tindak lanjut (RTL) menyikapi PETI ini. Mereka juga kembali mengultimatum Kapolres untuk menangkap para mafia tambang, khususnya Pawang dalam jangka 3x24 jam. Bahkan mereka juga berencana dalam waktu dekat akan melakukan demo jilid II ke Mapoldasu dalam eskalasi massa lebih besar.

(Magrifatulloh).




Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)