![]() |
Ruang Rektor Universitas Sjakhyakirti terlihat disegel oleh seorang oknum pegawai sejak 3 Desember 2024. |
Lapadnews.com, Palembang - Situasi di Universitas Sjakhyakirti Palembang memanas akibat dugaan dualisme kepemimpinan yang berujung pada penyegelan ruang rektor.
Penyegelan ini dilakukan oleh seorang oknum pegawai universitas sejak 3 Desember 2024.
Rektor Universitas Sjakhyakirti, Prof. Agoes Thony AK, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi pada Selasa (10/12/2024).
"Pintu ruangan rektor disegel oleh salah satu oknum staf perpustakaan. Saya tidak tahu apa alasan dia melakukan ini," ujar Prof. Agoes, seperti dilansir dari Sumselupdate.com pada 10 Desember 2024.
Menurut Prof. Agoes, oknum tersebut sebelumnya meminta kunci kepada penjaga ruangan dengan alasan ingin mengambil barang yang tertinggal.
Namun, tindakan penyegelan ini dinilai sebagai tindakan premanisme.
"Dia tidak lagi bekerja di bidang yang sama, tetapi masih berada dalam lingkup universitas. Saya belum membongkar segel tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Agoes menyampaikan bahwa hingga kini alasan di balik penyegelan tersebut masih belum jelas.
"Mungkin dia menganggap rektor ini sudah tidak menjabat lagi," ungkapnya.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan, pejabat di ruang yayasan universitas menolak untuk diwawancarai tanpa adanya surat tugas resmi.
"Kalau tidak ada surat tugas, kami tidak bisa memberikan keterangan," ujar salah satu pejabat yayasan.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar terkait kepemimpinan di Universitas Sjakhyakirti.
Ketegangan internal ini menjadi sorotan publik dan memerlukan penyelesaian segera demi menjaga stabilitas dan citra institusi. (*Red)
Social Header