Breaking News

Saat Berada Di Posko DPP GBR Sriwijaya Provinsi Sumsel, Motor Raib Digondol Maling

Saat Berada Di Posko DPP GBR Sriwijaya Provinsi Sumsel, Motor Raib Digondol Maling
Foto: Gambar Ilustrasi pencuri motor.

Lapadnews.com, Palembang - Sebuah insiden pencurian motor terjadi di Posko Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Bersatu Rakyat (GBR) Sriwijaya, Provinsi Sumatera Selatan. Sepeda motor Honda Beat berwarna hitam dengan nomor polisi BG 3362 AEE yang sedang terparkir di depan posko tersebut hilang dicuri, Sabtu sore (13/10/2024).

Kejadian ini berdasarkan rekaman CCTV terjadi sekira pukul 17.50 WIB di kawasan Jalan Pangeran Ratu, tidak jauh dari kantor Pengadilan Agama A, 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang.

Foto: Posko DPP GBR Sriwijaya Sumatera Selatan dan Posko Pemenangan Matahati Jaka Baring.


Saat dikonfirmasi awak media pemilik motor Efirman mengatakan, dirinya berada ditempat itu untuk bertemu rekan rekan dari Ormas GBR Sriwijaya yang baru terbentuk.

Foto: motor korban yang hilang dicuri orang.

"Saya datang ke Posko DPP GBR Sriwijaya Provinsi Sumsel itu sekira Pukul 15. 20 WIB, dan memarkirkan motor saya disamping Posko bersama motor yang lainnya, karna didepan Posko ada mobil yang terparkir" katanya kepada awak media. Minggu (13/10/2024) Pukul 23. 10 wib.

Foto: Rekaman CCTV yang ada di Posko DPP GBR Sriwijaya Sumsel dan juga Posko Pemenangan MATAHATI Jaka Baring.

Dia melanjutkan, Begitu sampai dirinya langsung duduk bergabung dengan rekannya yang berada dimeja panjang yang berada ditengah ruangan.

"Tidak lama kami ngobrol datang Ferry Ketum DPP GBR Sriwijaya ikut ngobrol dengan kami dan Pak Erlan, karna rumah Ketum juga berada disana" ucapnya.

Sekira Pukul 16.35 WIB lanjutnya, Handphone nya drop (lemah baterai). Kemudian dia mengambil charger handphone didalam box motor.

"Lebih kurang sekira pukul 18.00 WIB, saya akan menaruh charger handphone dibox motor sekaligus ingin langsung pulang, motor saya sudah tidak ada lagi di tempatnya terparkir, padahal sudah saya kunci stang dan pasang pengaman. Saya bersama rekan mencoba mencari pakai mobil, keberadaan motor saya tidak juga ditemukan," ujarnya.

Karna motornya tidak ditemukan, maka dia langsung melaporkan kepihak leasing FIF. Farhan Oknum collector dari leasing FIF bisa membantu asalkan ada uang rokok.

"Kak ada duet rokok apo kak, aku bantu urus kekantor kagek, payah kak wong pucuk ini nah, kata Farhan dalam bahasa Palembang yang artinya 'Kak ada buat beli rokok tidak, saya bisa bantu uruskan nanti ke kantor, susah jika kita berurusan dengan atasan'. Saya jawab ada," tuturnya sembari menirukan kata kata Farhan.

Selang beberapa waktu Farhan menghubungi kembali melalui Whatsaap menyampaikan bahwa dia telah berada di kantor FIF dan minta agar uang yang dimintanya tersebut segera dikirim.

"Dalam chat nya Farhan menyebutkan orang kantor minta uang rokok juga biar dibantu dan dia minta agar uang tersebut segera di transfer biar langsung bergerak," tukasnya sembari menyebutkan apa yang diucapkan Farhan.

Sungguh naif yang diucapkan oleh Oknum salah satu collector leasing FIF, orang sudah kena musibah malah dipinta uang. Untungnya korban tidak langsung percaya dengan Oknum collector dari leasing FIF tersebut.

Berdasarkan keterangan korban kalau motor kesayangannya tersebut masih tahap kredit. Telah dibayar 27 bulan, tinggal delapan bulan lagi sisa angsurannya di FIF. Kerugian yang dialami korban dari kejadian ini sebesar Rp24 juta.

Berharap semoga Aparat Penegak Hukum (APH) yakni Kepolisian jajaran Polda Sumsel dapat segera membekuk para pelaku Curanmor tersebut, karna ulah dari para pelaku ini telah meresahkan masyarakat Sumsel khususnya yang berada di Kota Palembang.   (*Red/ Lapadnews)

Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)