Lapadnews.com, Ogan Ilir - Dunia jurnalistik dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Ogan Ilir berduka dengan meninggalnya Yongki Ariansyah (36), seorang penggiat kontrol sosial yang dikeroyok dan mengalami luka tusuk oleh orang tak dikenal.
Berita duka mengenai aktivis yang tergabung dalam Badan Investigasi Penyelidikan Korupsi (BIDIK) ini mulai tersebar luas melalui berbagai platform media sosial, termasuk aplikasi perpesanan WhatsApp.
Berbagai organisasi pers di Ogan Ilir menunjukkan solidaritas mereka dengan mengecam peristiwa tragis ini.
“Saya mewakili PWI Ogan Ilir turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa almarhum dan mengutuk keras insiden ini. Kami berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas apa motif dan siapa pelakunya,” ungkap Ketua PWI Ogan Ilir, Fredi Kurniawan, pada Sabtu (19/10/2024) sore.
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Ogan Ilir, Adiwinata, juga menyampaikan pernyataan senada dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak menangkap pelaku serta menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
“Kita ini berdiri di negara hukum; seharusnya, jika ada persoalan, jangan mengedepankan emosi, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang,” tegasnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa sebelumnya, mobil korban dicegat oleh sekelompok pengendara motor yang terdiri dari enam orang bersenjata tajam saat korban hendak mengambil bibit ikan di Balai Benih Ikan di Desa Tanjung Pering.
Korban mengalami luka tusuk di bagian belakang, dada, dan perut. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12:10 WIB, dan meski dibawa oleh rekannya ke RSUD Tanjung Senai, korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (19/10/2024) pukul 13:12 WIB, sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
(*Kai/LAPAD News)
Social Header