Lapadnews.com, Mandailing Natal (Sumut) - Jenderal Abdul Haris Nasution, tokoh militer ternama yang lahir di Desa Hutapungkut, Kota Nopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, adalah salah satu pahlawan besar Indonesia.
Namanya harum di kancah nasional dan internasional, baik sebagai seorang pemimpin militer maupun sebagai penggagas organisasi paramiliter Pemuda Pancasila.
Monumen Jenderal Abdul Haris Nasution di Mandailing Natal |
Namun, bagaimana rasa cinta dan penghormatan kita terhadap sosok pahlawan daerah ini? Hal ini disampaikan oleh Pandri Nasution, Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Mandailing Natal, dalam pertemuan di Sekretariat Pemuda Pancasila, Jalan Willem Iskandar, Kamis (24/10).
Pandri Sekretaris MPC Pemuda Pancasila (PP) Mandailing Natal. |
Pandri mengingatkan kembali tentang peristiwa penting pada 8 Desember 2019, ketika Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) Moeldoko, meletakkan batu pertama pembangunan Monumen Jenderal Abdul Haris Nasution di Komplek Perkantoran Payaloting.
Pada tahun 2019 penandatangan batu prasasti pembangunan monumen haris nasution |
Tak hanya itu, Moeldoko juga menandatangani prasasti monumen, serta meletakkan batu pertama untuk pembangunan Islamic Center dan sekolah bagi anak yatim piatu.
Namun, meski sudah beberapa tahun berlalu, realisasi pembangunan tersebut masih menjadi tanda tanya.
"Kita sangat menantikan bukti keseriusan dari pemerintah daerah Mandailing Natal dalam mewujudkan janji tersebut," ungkap Pandri.
Ia pun berharap, tidak ada kendala yang menghambat proses ini dan mengingatkan pentingnya untuk tidak melupakan jasa para pahlawan bangsa.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan mengingat jasa para pahlawannya," tutup Pandri.
Pewarta : (*Magrifatulloh)
Social Header