Ilustrasi - Jembatan Bahtera direncanakan menghubungkan Pulau Bangka Belitung dengan Pulau Sumatera, dengan biaya pembangunan sekitar Rp15 triliun. (Sumber: Pixabay.com) |
Lapadnews.com, Bangka - Pembangunan Jembatan Bahtera yang akan menghubungkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Selatan, terus menjadi sorotan meskipun hingga tahun 2024 proyek ini belum rampung.
Jembatan yang direncanakan memiliki panjang 13,5 kilometer ini diperkirakan menelan biaya fantastis sekitar Rp15 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, Jembatan Bahtera diharapkan dapat menjadi solusi penting bagi akses darat antara dua wilayah strategis ini.
Jembatan Bahtera akan terbentang dari Desa Sebagin di Kabupaten Bangka Selatan menuju Desa Tanjung Tapak di Sumatera Selatan. Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga akan menjadi pendorong besar bagi perekonomian kedua wilayah.
Pasalnya, dengan rampungnya jembatan ini, distribusi kebutuhan masyarakat akan menjadi lebih cepat dan efisien. Pengiriman barang yang selama ini mengandalkan jalur laut dengan kapal penyebrangan akan beralih ke jalur darat, yang tentunya lebih praktis dan murah.
Selain itu, sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Pulau Bangka akan diuntungkan dengan akses yang lebih lancar untuk menyalurkan hasil produksi ke luar daerah.
Pada tahap awal, studi kelayakan (feasibility study) untuk pembangunan jembatan ini telah selesai dan diserahkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada tahun 2023. Proses ini menjadi dasar penting sebelum proyek fisik dimulai.
Pendanaan proyek sebagian besar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tidak hanya itu, investor asing, khususnya dari China, juga menunjukkan minat besar untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur prestisius ini.
Pada 25 September 2023, Direktur Utama PT Garuda Kopan Berjaya, Rimso Maruli Sinaga, secara langsung menawarkan keterlibatan perusahaannya dalam proyek pembangunan ini kepada Pemprov Kepulauan Bangka Belitung.
Hal ini disampaikan Rimso dalam pertemuannya dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, di Gedung Rumah Dinas Gubernur.
Rimso menyatakan keinginannya untuk berkontribusi dalam pembangunan jembatan tersebut sebagai wujud komitmennya terhadap kemajuan Bangka Belitung.
Jika proyek ini selesai, Jembatan Bahtera tidak hanya akan menjadi simbol kemajuan infrastruktur nasional, tetapi juga meningkatkan konektivitas dan mempercepat arus barang antara Pulau Bangka dan Sumatera.
Masyarakat kedua wilayah pun dapat merasakan dampak positifnya, mulai dari kelancaran transportasi hingga peningkatan aktivitas ekonomi yang lebih dinamis. (*Red/Lapadnews)
Social Header