Foto: Apriyadi yang akrab disapa Ustad Afek.
Lapadnews.com, Ogan Ilir- Pesta demokrasi serentak tahun 2024 telah diambang pintu, nama nama pasangan calon yang akan berkompetisi telah bermunculan. Dengan berbagai cara dilakukan oleh masing masing pasangan calon dan tim sukses (Timses) berlomba mencari simpatik mengadakan pendekatan dengan masyarakat.
Pilkada serentak yang akan digelar pada November mendatang, Kabupaten Ogan Ilir calon bupati dua priode atau disebut Petahana tidak ada lawan. Karna seluruh partai yang ada di kabupaten ogan ilir sudah dirangkul dalam gemgaman petahana semua.
Dalam artian pihak petahana akan melawan kotak kosong dalam pertarungan memperebutkan kursi nomor satu di Bumi Caram Seguguk ini, Pertarungan melawan kotak kosong tersebut tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Dari penelusuran di beberapa kecamatan yang ada di ogan ilir, relawan kotak kosong mulai tumbuh secara swadaya tanpa ada yang membiayai. Mereka tumbuh secara alami murni dari hati rakyat ogan ilir untuk memenangkan Kotak Kosong pada Pilkada Tahun 2024, walau pergerakannya masih dibawah tanah tapi sudah nyata kelihatan di permukaan bumi caram seguguk.
Menurut Apriyadi relawan kotak kosong kepada wartawan mengatakan, sebagai salah satu inisiator kotak kosong Demokrasi yang ada di ogan ilir ini tidak sehat.
"Prinsif secara filosopi Demokrasi yang sehat adalah Kontestasi yang sehat artinya tidak ada penggiringan dari kekuasaan ke tabung kosong, tabung kosong adalah bentuk dari demokrasi yang turun, maka sekali lagi tabung kosong bukan berarti Golput, tabung kosong adalah Suara Sah yang dilindungi oleh Undang-Undang," kata Apriyadi yang akrab disapa Ustad Afek, selasa sore (10/09/2024)
Maka dari itu lanjutnya, sebagai Rakyat Ogan Ilir yakni putra asli Ogan Ilir. Nenek moyang kami orang sini, merasa tanah ogan ilir ini adalah hak kami yang tidak bisa diperlakukan seperti itu.
"Kami sebagai rakyat, cepat atau lambat kami akan menghadap KPU dan Bawaslu, kami ingin menjadi pemantau pemilu di kabupaten ogan ilir, artinya kami relawan tabung kosong ingin menjadi pemantau pemilu ogan ilir yang terakreditasi," ungkapnya.
Kenapa terakreditasi tuturnya, karna kami akan bisa menghadapi gugatan gugatan ke MK, karna kami pemantau pemilu yang terakreditasi oleh KPU. Karna tidak ada lawan, kalau ada lawan berarti partai penantang yang bisa menggugat. Karna tidak ada lawan maka kamilah yang akan menggugat apabila ada kecurangan kecurangan di pilkada nanti.
"Kami berharap KPU dan Bawaslu, untuk memberikan setiap orang yang menyatakan dirinya sebagai relawan tabung kosong untuk diakreditasi sebagai pemantau pemilukada ogan ilir," harapnya.
Lebih jelas dikatakannya, bahwa dalam demokrasi di ogan ilir ini sudah ada penggiringan. Disitulah letak tidak siap demokrasi ogan ilir, kekuasaan menggiring pada tabung kosong itu yang akan dilawan.
"Saya tidak ada permasalahan dengan beberapa partai dan tidak ada permasalahan dengan bupati, tapi penggiringan kekuasaan terhadap kotak kosong itu yang saya lawan," ujarnya.
Sambungnya, dirnya berhubungan baik dengan kawan kawan tidak ada masalah. Tapi sekali lagi dia mengingatkan bahwa tabung kosong adalah suara rakyat, suara yang sah bukan suara golput. Masyarakat punya hak untuk memenangkan kotak kosong dalam pilkada kabupaten ogan ilir tahun 2024.
"Kotak kosong adalah suara rakyat yang sah, mungkin secara nyata belum terlalu banyak, tapi pergerakan yang tidak nampak saya sangat yakin lebih banyak. Karna relawan kotak kosong bukan timses, kami bukan timses, karna kotak kosong ini suara rakyat murni untuk ogan ilir," tukasnya.
Pada Pilkada mendatang ada Pilgub dan relawan kotak kosong, ada yang mendukung HD-CU ada juga yang mendukung Edi Sentana dan ada juga yang mendukung Mawardi Yahya.
"Kami bukan timses para calon, sekali lagi kami tegaskan, relawan kotak kosong murni suara rakyat untuk pilkada Ogan Ilir, hidup relawan kotak kosong Ogan Ilir dan kotak kosong harus menang dalam Pilkada Kabupaten Ogan Ilir" Pungkas Ustad Afek. (*Firman)
Social Header