Fenomena Gerhana Matahari Cincin, Foto: Istimewa |
Lapadnews.com, Nasional -- Pada bulan Oktober 2024, dunia akan menyaksikan beberapa fenomena astronomi menarik, salah satunya adalah Gerhana Matahari Cincin. Gerhana ini terjadi ketika Bulan berada di posisi terjauh dari Bumi dan melintasi antara Bumi serta Matahari. Akibatnya, Bulan tidak menutupi sepenuhnya piringan Matahari, meninggalkan pemandangan unik berupa "cincin api" di langit.
"Gerhana matahari cincin" yang biasa kita dengar dalam bahasa inggris yaitu "annular solar eclipse."
Apakah Gerhana Matahari Cincin Dapat Dilihat di Indonesia?
Gerhana Matahari Cincin ini diprediksi akan terjadi pada 2-3 Oktober 2024. Namun, menurut laporan dari science.nasa.gov, gerhana cincin ini hanya dapat dilihat di sebagian Amerika Selatan. Sementara itu, gerhana matahari sebagian akan terlihat di beberapa wilayah seperti Antartika, Amerika Utara, Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan Hawaii.
Peristiwa Astronomi Lainnya di Bulan Oktober 2024
Selain gerhana matahari, bulan Oktober 2024 juga menyajikan beberapa fenomena menarik lainnya:
1. Hujan Meteor Draconid
Puncak hujan meteor Draconid akan terjadi pada 8 Oktober 2024, dengan Bulan purnama sekitar 29 persen. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada sore hari. Meskipun cahaya Bulan dapat sedikit mengganggu, fenomena ini masih menarik untuk disaksikan.
Gambar Hujan Meteor Draconid, doc.Foto:earthsky.org |
Dikutip dari earthsky.org Hujan meteor Draconid – yang juga disebut Giacobinids – merupakan fenomena yang sangat aneh, karena titik radiannya berada paling tinggi di langit saat hari mulai gelap. Itulah sebabnya Anda akan melihat lebih banyak hujan meteor Draconid di sore hari daripada di pagi hari setelah tengah malam.
Hujan Meteor Draconid adalah fenomena alam di mana sekelompok meteor tampak jatuh dari langit dan seolah-olah berasal dari rasi bintang Draco, yang terletak di langit utara. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun sekitar awal Oktober ketika Bumi melewati aliran partikel debu yang ditinggalkan oleh komet 21P/Giacobini-Zinner.
Berbeda dengan kebanyakan hujan meteor yang paling baik dilihat setelah tengah malam, Draconid sering terlihat paling jelas pada malam hari setelah matahari terbenam. Meskipun biasanya menghasilkan jumlah meteor yang moderat, kadang-kadang bisa memunculkan ledakan meteor dalam jumlah yang sangat besar.
2. Supermoon “Hunter’s Moon”
Pada 17 Oktober 2024, Supermoon yang dikenal sebagai "Hunter’s Moon" akan muncul. Ini menjadi Supermoon paling dekat sepanjang tahun, sehingga Bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Foto: Super Hunter’s Moon | Bolt Farm Treehouse dari boltfarmtreehouse.com |
Supermoon "Hunter's Moon" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi pada bulan Oktober dan berada dalam fase supermoon, di mana bulan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi (disebut perigee) sehingga tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
"Hunter's Moon" adalah nama tradisional yang diberikan oleh penduduk asli Amerika dan Eropa untuk bulan purnama yang muncul setelah "Harvest Moon" (bulan purnama terdekat dengan ekuinoks musim gugur). Ini menandai waktu ketika para pemburu bersiap untuk mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin yang akan datang, memanfaatkan cahaya bulan yang cerah untuk berburu.
3. Hujan Meteor Orionid
Hujan Meteor Orionid adalah fenomena alam tahunan di mana sekelompok meteor tampak jatuh dari langit dan seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Orion. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun pada bulan Oktober, dengan puncaknya biasanya terjadi sekitar tanggal 20-22 Oktober.
Hujan Meteor, Foto Ilustrasi space.com |
Orionid terbentuk dari partikel debu dan serpihan yang ditinggalkan oleh Komet Halley saat Bumi melintasi jalur orbitnya. Meteor Orionid cenderung bergerak dengan cepat dan sering menghasilkan jejak bercahaya yang bertahan cukup lama di langit. Meskipun intensitas hujan meteor ini bervariasi setiap tahunnya, Orionid dikenal sebagai salah satu hujan meteor yang lebih terang dan indah untuk diamati.
Dilansir dari earthsky.org bahwa Menurut waktu di Amerika, Anda mungkin dapat menyaksikan hujan meteor ini pada malam hari tanggal 8 Oktober. Uniknya, hujan meteor Draconid memiliki titik radian yang berada paling tinggi di langit saat matahari terbenam, sehingga lebih banyak meteor akan terlihat di malam hari dibandingkan setelah tengah malam.
Gambar diatas menunjukkan pandangan ke arah utara pada senja bulan Oktober, di mana meteor tampak berasal dari area yang dikenal sebagai Mata Naga, yaitu bintang Eltanin dan Rastaban di konstelasi Draco.
Puncak hujan meteor Orionid akan terjadi pada malam hari tanggal 21 Oktober 2024, dengan sekitar 25 meteor per jam. Orionid terkenal dengan meteor yang cepat dan sering meninggalkan jejak yang bisa terlihat lebih lama di langit.
Dengan berbagai fenomena menarik ini, bulan Oktober 2024 menjanjikan pemandangan langit yang luar biasa bagi para pengamat astronomi di seluruh dunia. (*Red/Lapadnews)
Social Header