Lapadnews.com, Palembang- Ratusan para pedagang pasar 16 dan P3SRS menggelar Press Conference, terkait gedung pasar 16 dalam keadaan sengketa dengan pedagang pemilik kios. Mereka berkumpul di halaman belakang gedung pasar 16 Ilir Palembang Provinsi Sumsel.
Mereka (Pedagang/ red) siap mati mempertahankan hak kepemilikan kios yang telah bertahun- tahun ditempatinya untuk berdagang menghidupi keluarganya, mereka menyampaikan unek- uneknya dan minta keadilan.
Kepada awak media Zuhaida salah satu pedagang pasar 16 mengatakan, bahwa hak mereka telah dizolimi oleh pihak pengelolah gedung Pasar 16 Ilir.
”Kami merasa sangat terzolimi, sebanyak 3000 pedagang bakal terdampak rencana revitalisasi pasar 16 Palembang yang dilakukan oleh pihak pengelolah gedung," katanya, selasa (13/08/2024).
Dilanjutkannya, digedung pasar 16 ini mereka telah lama berdagang dan selama ini aman- aman saja. Tetapi semenjak adanya rencana gedung ini akan direvatilisasi, jualan mereka jadi sepi.
"Di kios gedung ini, kami sudah berjualan selama 15 tahun dan selama ini juga kami masih tetap lancar, semenjak adanya rencana revitalisasi pasar 16 Palembang jualan kami merasa sepi,” ucapnya.
Dia berharap kepada pemerintah Kota Palembang maupun Provinsi Sumsel, agar dapat menolong mereka supaya tetap berjualan di gedung pasar 16 ini.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua P3SRS Pasar 16 Ilir Palembang H.M. Aflah menghimbau kepada anggota P3SRS pedagang pemilik kios yang mempunyai SHM di pasar 16 Ilir untuk tidak takut dalam mempertahankan.
"Para pedagang jangan takut dan pertahankan, sampai ada keputusan pengadilan. Pertemuan sore ini sebagai sebagai bentuk motivasi kepada para pedagang untuk melawan dalam hal ini pihak PT. BCR yang ingin menguasai pasar 16 Ilir," tegasnya.
Diajuga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima lagi surat edaran yang menyatakan SHM telah dihapus dan minta agar kios segera dikosongkan.
“Tadi siang kami telah menerima lagi surat edaran yang menyatakan bahwa SHM kami telah di hapus, mereka memberikan waktu 7 hari untuk mengosongkan kios," terangnya.
"Apa kita mau menerima?, apa kita akan menghadap sore ini?. Apabila Bapak Ibu ingin menghadap sore ini kita lakukan, apa perlu kita jawab surat ini,” tambah Alfih.
Sempat terjadi ketegangan, dimana pagar yang merupakan pintu akses masuk ke dalam gedung pasar 16 Ilir digembok oleh oknum dari dalam, sehingga para pedagang membuka secara paksa pintu pagar tersebut.
Ketua Tim Advokasi pedagang pasar 16 Ilir Edi Siswanto SH dan Frenky dalam pertemuan tersebut mengatakan, bahwa para pedagang pasar 16 ini tidak mau kalau pasar ini di buat seperti pasar Cinde sebelumnya.
"Para pedagang baik penyewa dan memiliki kios bergantung hidupnya dari penjualan mereka di pasar 16 Ilir Palembang. PT BCR hari ini telah memberikan surat untuk pedagang yang menghuni di lantai 3 gedung pasar 16, agar segera mengosongkan kios mereka dengan memberikan penjelasan bahwa akan direvitalisasi,” pungkasnya (*Anton)
Social Header