Sebuah truk mengangkut kontainer pengiriman dengan logo China Shipping Group (doc Reuter) |
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa perang dagang antara China dan AS menyebabkan "kelebihan kapasitas" dan "kelebihan pasokan" di China yang membanjiri Indonesia. Produk-produk ini termasuk pakaian, baja, tekstil, dan lainnya, karena pasar negara-negara Barat menolak mereka.
Mudah-mudahan permendagnya selesai dalam satu atau dua hari ini. Di Bandung, Jawa Barat, Jumat, Zulkifli menyatakan, "Jika sudah selesai maka dikenakan apa yang kita sebut sebagai bea masuk, kita pakai tarif sebagai jalan keluar untuk perlindungan atas barang-barang yang deras masuk ke sini."
Foto Mendag Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan pada Jumat, 28 Juni 2024, di Bandung, Jawa Barat. Doc antara/Ricky Prayoga |
Zulkifli menjelaskan bahwa permendag ini dibuat sebagai tanggapan atas regulasi sebelumnya yang berkaitan dengan perdagangan dan perlindungan industri lokal yang tidak memenuhi kebutuhan semua pihak.
Ilustrasi Pasokan Barang Pada Kotak Produk China yang membanjiri Indonesia, doc: istockphoto.com |
Oleh karena itu, Permendag 37 dikeluarkan pada tahun 2023 yang memperketat barang masuk dari luar negeri. Ini berbeda dengan cara barang dapat masuk langsung ke toko atau pembeli tanpa dihalangi oleh kebijakan bea cukai setelah perbatasan. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk mengontrol impor.
Di dalamnya juga diatur bahwa pekerja migran Indonesia (PMI) yang membawa bawang dari luar negeri tidak boleh kena pajak sebesar 500 dolar pada 56 jenis produk. Yang ketiga, Permendag 37 menetapkan bahwa setiap produk konsumen, termasuk elektronik, alas kaki, kosmetik, pakaian, dan lainnya, harus mempertimbangkan aspek teknis.
Dilansir dari antara bahwa "Dengan Permendag 37 itu benar-benar dapat mengunci dan mengendalikan impor barang dari china."
Namun, menurut Zulkifli, ketika diberlakukan, pemerintah menjadi lamban. Barang-barang PMI tidak dapat keluar dari bandara setelah pemeriksaan bea cukai.
Ratusan hingga ribuan kontainer tidak dapat menampung barang. Dalam krisis PMI, bea cukai tidak siap untuk merinci begitu banyak produk. Selain itu, dia menyatakan bahwa akhirnya diubah menjadi Permendag Nomor 7 dan PMI dikembalikan lagi 500 dolar, tergantung pada jenis barangnya.
Menurut Zulkifli, namun, Permendag Nomor 7 sangat sulit dalam praktiknya, karena 20.000 kontainer barang menumpuk di berbagai pelabuhan, membuatnya harus diubah lagi.
Pada akhirnya, Permendag Nomor 7 diubah menjadi Permendag Nomor 8, dan 20.000 kontainer barang habis dalam satu bulan. Namun, industri tekstil dan lain-lain mengeluarkan banyak komplain yang menuntut Permendag 37 dikembalikan. Selain itu, dia menyatakan bahwa dibutuhkan aturan baru untuk melindungi barang-barang yang deras yang masuk ke sini. (*Red)
Social Header